Home / Technology / Deepfake: Memahami Cara Kerja dan Bahaya Teknologi AI yang Mengkhawatirkan

Deepfake: Memahami Cara Kerja dan Bahaya Teknologi AI yang Mengkhawatirkan

tipstekno.com – , Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memunculkan berbagai kekhawatiran, salah satunya ancaman deepfake. Kemampuannya memanipulasi realitas dengan sangat meyakinkan menimbulkan dampak negatif yang signifikan. Maka, apa sebenarnya deepfake itu? Bagaimana cara kerjanya, dan apa saja jenis-jenisnya?

Apa Itu Deepfake?

Deepfake merupakan teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan, khususnya teknik deep learning, untuk menghasilkan gambar, video, dan rekaman audio palsu yang terlihat sangat nyata. Istilah ini sendiri merupakan penggabungan “deep learning” dan “fake“, mencerminkan kemampuan AI untuk menciptakan konten tiruan yang hampir sempurna.

Teknologi ini mampu memodifikasi konten yang sudah ada, misalnya mengganti wajah seseorang dalam sebuah video dengan wajah orang lain, atau bahkan menciptakan konten sepenuhnya baru yang seolah-olah menunjukkan seseorang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Bahaya Deepfake

Ancaman utama deepfake terletak pada kemampuannya menyebarkan informasi palsu yang tampak berasal dari sumber terpercaya. Deepfake dapat digunakan untuk berbagai kejahatan digital, mulai dari penipuan investasi dan pemerasan, hingga penyebaran hoaks politik dan pelecehan berbasis konten manipulatif.

Sebagai contoh, pada tahun 2024, terjadi kasus di Hong Kong di mana seorang karyawan mentransfer dana sebesar $25 juta setelah melihat video deepfake yang menampilkan wajah atasannya. Bahkan selebritas seperti Jo In-sung dan Song Hye Kyo pernah menjadi korban dalam video penipuan investasi.

Cara Kerja Deepfake

Deepfake bukan sekadar hasil editan sederhana atau rekayasa menggunakan photoshop. Deepfake menggunakan algoritma khusus yang menganalisis data dari rekaman atau gambar yang ada lalu memanipulasinya dalam konteks baru melalui teknik machine learning.

Deepfake bekerja dengan dua algoritma utama: generator dan diskriminator. Generator menghasilkan konten digital awal dengan membentuk data pelatihan berdasarkan output yang diharapkan, sementara diskriminator menilai seberapa nyata atau palsunya konten tersebut.

Proses ini berulang secara iteratif, sehingga generator semakin ahli menciptakan konten yang tampak autentik, sementara diskriminator terus meningkatkan kemampuannya dalam mendeteksi ketidaksempurnaan yang perlu diperbaiki.

Jenis-Jenis Deepfake

Berdasarkan TechTarget, berikut beberapa pendekatan dan jenis deepfake yang umum:

1. Deepfake Video Sumber

Menggunakan video asli dari target, kemudian atribut seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh dipetakan ke video target menggunakan autoencoder. Teknologi ini melibatkan encoder untuk mengenali fitur wajah dan decoder untuk menyuntikkan fitur tersebut ke video lain.

2. Pertukaran Wajah (Face Swap)

Teknik ini mengganti wajah seseorang dalam video dengan wajah orang lain. Sering digunakan untuk membuat meme atau konten hiburan, namun berpotensi disalahgunakan untuk penipuan atau penyebaran konten dewasa ilegal.

3. Deepfake Audio

Menciptakan tiruan suara seseorang dengan tingkat kemiripan yang tinggi. GAN dan teknik Natural Language Processing (NLP) digunakan untuk meniru nada suara, aksen, dan gaya bicara target. Banyak digunakan dalam gim video dan layanan pelanggan otomatis.

4. Sinkronisasi Bibir (Lip Sync)

Teknologi ini membuat mulut seseorang dalam video seolah-olah mengucapkan kalimat tertentu berdasarkan audio. Jika audio juga hasil deepfake, maka efek penipuannya akan semakin besar.

Teknologi Pendukung Deepfake

Pembuatan konten deepfake memanfaatkan berbagai teknologi AI dan perangkat keras, antara lain:

– GAN (Generative Adversarial Network)

– CNN (Convolutional Neural Network) untuk analisis data visual

– Autoencoder untuk pengkodean dan pende-kodean atribut target

– NLP (Natural Language Processing) untuk kloning suara

– Komputasi performa tinggi (HPC) untuk proses rendering

– Perangkat lunak pengedit video berbasis AI

Beberapa alat populer yang digunakan untuk membuat deepfake dalam hitungan detik meliputi: Deep Art Effects, Deepswap, Deep Video Portraits, FaceApp, FaceMagic, MyHeritage, Wav2Lip, Wombo, dan Zao.

Ni Made Sukmasari dan Rizki Dewi Ayu turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: 4 Cara Hindari Penipuan Berbasis AI, Termasuk Deepfake

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *