Tips Tekno – Aplikasi pembelajaran bahasa populer, Duolingo, mengumumkan rencana bertahap untuk mengganti pekerja lepas dan mitra kontraktor dengan artificial intelligence (AI).
Berdasarkan laporan Entrepreneur pada Selasa (29/4/2025), Duolingo mengadopsi pendekatan “AI-first”, menugaskan AI untuk pekerjaan yang sebelumnya ditangani oleh manusia.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pendiri dan CEO, Luis von Ahn, melalui surel yang diunggah di akun LinkedIn Duolingo pada Senin (28/4/2025).
“AI telah mengubah cara kita bekerja,” tulis von Ahn dalam surel tersebut.
“Ini bukan soal apakah atau kapan. Ini sedang terjadi sekarang. Dalam perubahan sebesar ini, hal terburuk yang bisa kita lakukan adalah menunggu,” tambahnya.
Lalu, bagaimana AI akan menjalankan tugas-tugas di aplikasi Duolingo?
Baca juga: Kuil di Malaysia Gunakan Patung Dewi Berbasis AI, Bisa Sapa Umat
Prioritas AI, namun tetap peduli karyawan
Dikutip dari The Verge, Selasa (29/4/2025), von Ahn menjelaskan bahwa “mengutamakan AI” berarti perusahaan harus menata ulang operasionalnya.
Salah satu contohnya adalah penggunaan AI dalam proses rekrutmen dan evaluasi karyawan.
Meskipun demikian, tenaga manusia tetap akan ditambahkan jika AI tidak mampu menangani otomatisasi secara menyeluruh.
“Duolingo akan tetap menjadi perusahaan yang sangat peduli pada karyawannya,” tegas von Ahn.
“Ini bukan tentang mengganti Duos dengan AI,” lanjutnya.
Artinya, penggunaan AI bertujuan untuk menghilangkan hambatan dan meningkatkan efisiensi.
Dengan demikian, menurut von Ahn, karyawan dapat fokus pada pekerjaan kreatif dan terbebas dari tugas-tugas repetitif.
Baca juga: Operasional AI Generatif Butuh Konsumsi Air Luar Biasa Banyak
Lebih lanjut, von Ahn menekankan bahwa AI bukan hanya alat peningkatan produktivitas, tetapi juga kunci keberhasilan misi perusahaan.
“Untuk mengajar dengan efektif, kita perlu menciptakan konten dalam jumlah besar, dan melakukannya secara manual tidaklah efisien,” jelas von Ahn.
“Salah satu keputusan terbaik kami baru-baru ini adalah mengganti proses pembuatan konten manual yang lambat dengan sistem yang didukung AI,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan konten tanpa bantuan AI akan memakan waktu puluhan tahun.
Oleh karena itu, pembuatan konten berbasis AI memungkinkan platform menjangkau lebih banyak pelajar.
Sebelumnya, Duolingo telah memangkas 10 persen pekerja kontrak dan menggantinya dengan AI, khususnya di bidang penerjemahan.