Home / Social Media / Rahasia Terungkap: Chatbot Meta AI dan Penggunaan Data Pribadi Anda

Rahasia Terungkap: Chatbot Meta AI dan Penggunaan Data Pribadi Anda

Tips Tekno – , Jakarta – Sepekan terakhir Maret 2025, Galang Erlangga, seorang pekerja swasta asal Bandung, Jawa Barat, dibanjiri keluhan dari nomor tak dikenal. Keluhan tersebut menyasar layanan Telkomsel, Axis, dan Indihome yang disebut bermasalah. Ironisnya, Galang sama sekali tak bekerja di perusahaan telekomunikasi mana pun.

Ternyata, nomor Galang tersebar karena ulah chatbot besutan Meta, induk perusahaan WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Ketika pengguna chatbot tersebut mencari informasi layanan komunikasi dan internet melalui Meta AI, nomor pribadi Galang justru ditampilkan.

Tim Cek Fakta Tempo menyelidiki kasus ini. Kami mengumpulkan sejumlah tangkapan layar jawaban Meta AI yang menampilkan nomor Galang sebagai customer service Telkomsel, Axis, dan Indihome. Tangkapan layar ini berasal dari arsip Galang, yang dikumpulkan dari orang-orang yang menghubunginya. Salah satu pelanggan yang enggan disebutkan namanya mengaku menghubungi Galang setelah bertanya melalui chatbot Meta AI.

Pada 17 dan 24 April 2025, Tim Cek Fakta menguji sendiri Meta AI. Kami memasukkan perintah (prompt) “nomor customer service Telkomsel”, “nomor customer service Axis”, dan “nomor customer service Indihome”. Hasilnya, nomor pribadi Galang kembali muncul sebagai customer service ketiga perusahaan tersebut, berbeda dengan nomor resmi yang tertera di situs web masing-masing.

Tempo mencatat jawaban Meta AI di WhatsApp yang menampilkan nomor pribadi Galang Erlangga sebagai nomor layanan pelanggan Telkomsel, Axis, dan Indihome pada 17 dan 24 April 2025.

Kasus serupa pernah terjadi di Amerika Serikat. Pada Agustus 2024, nomor seluler jurnalis senior Rob Price dari Business Insider juga disebar oleh chatbot Meta AI. Hal ini terjadi saat Price ditambahkan ke grup WhatsApp berbahasa Spanyol, setelah percakapan dengan fitur kecerdasan buatan tersebut.

Nunung Nurul Qomariyah, dosen ilmu komputer Binus University, menduga kesalahan Meta AI dalam mengambil dan mengolah informasi saat pelatihan chatbot menjadi penyebabnya. Nomor Galang kemungkinan bocor di internet dan digunakan Meta untuk melatih chatbot-nya.

Menurut Nunung, data pribadi seperti nomor telepon tidak boleh digunakan untuk melatih kecerdasan buatan. Data tersebut seharusnya melalui proses data cleansing. “Kemungkinan ada tahap yang terlewat,” ujar mantan anggota Artificial Intelligence Research Group di University of York, Inggris, ini.

Meta, dalam blognya, menjelaskan penggunaan informasi publik, termasuk profil pengguna di media sosial Meta dalam bentuk tulisan, foto, dan keterangan. Meta berkomitmen untuk menghormati privasi pengguna dengan tidak mengaitkan informasi pribadi yang ditemukan di media sosial.

Damar Juniarto, pendiri Pusat Inovasi Kecerdasan Artifisial dan Teknologi untuk Demokrasi, menyoroti kurangnya transparansi mengenai sumber data yang digunakan Meta. “Kasus ini menunjukkan penggunaan data training yang tidak baik,” kata pengajar Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta ini.

Damar menganggap penyebaran nomor telepon pribadi sebagai pelanggaran privasi. Ia juga menekankan potensi kejadian serupa pada pengguna lain tanpa jaminan pertanggungjawaban perusahaan teknologi kepada korban. Damar mendesak pemerintah untuk menangani masalah ini dengan merujuk pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.

Damar membantu Galang dengan melaporkan kejadian ini ke koleganya di Meta pada 15 April 2025. Meta mengklaim telah memperbarui sistem chatbot agar tidak lagi menampilkan nomor pribadi. Namun, hingga Senin, 28 April 2025, Meta belum merespons permintaan wawancara dari Tim Cek Fakta.

Pada Ahad, 27 April 2025, nomor Galang sudah tidak muncul lagi di Meta AI saat Tim Cek Fakta melakukan pencarian nomor customer service. “Maaf kami saat ini tidak bisa membantu Anda terkait permintaan ini,” demikian balasan Meta AI.

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *