Aplikasi World App, yang menjanjikan imbalan uang tunai antara Rp200.000 hingga Rp800.000 kepada pendaftar, telah menjadi viral. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengambil tindakan, menangguhkan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID karena potensi bahaya yang ditimbulkan.
Iming-iming uang tersebut menarik banyak orang untuk mendaftar di kantor World ID, tanpa menyadari potensi penyalahgunaan data pribadi yang dikumpulkan selama proses registrasi.
Apa Itu World App? Menurut world.org, World App adalah jaringan manusia nyata berbasis verifikasi identitas anonim dan sistem keuangan global yang inklusif.
Aplikasi ini memverifikasi identitas pengguna dengan pemindaian retina menggunakan perangkat Orb, memastikan pengguna adalah manusia, bukan bot. Setelah verifikasi berhasil, pengguna menerima WorldID, identitas digital yang dapat digunakan untuk memperoleh Worldcoin (WLD).
WLD dapat diperdagangkan di pasar kripto atau ditukarkan menjadi uang tunai. Nilai tukar WLD yang fluktuatif mengakibatkan variasi jumlah uang yang diterima pengguna, mulai dari Rp200.000 hingga Rp800.000.
Baca juga: Apa Itu Grok AI dan Bedanya dengan ChatGPT dan DeepSeek
World App menargetkan dua miliar pengguna World ID. Saat ini, lebih dari dua juta orang di seluruh dunia telah terdaftar, dan program ini akan terus berlanjut ke berbagai kota lainnya.
Kekhawatiran muncul terkait potensi penyalahgunaan data biometrik. Namun, World App membantahnya, menyatakan bahwa Orb hanya memindai retina untuk verifikasi identitas dan tidak menyimpan gambar iris.
Siapa Pemilik Aplikasi World App? Aplikasi World App dimiliki oleh Sam Altman, CEO OpenAI sejak 2019, sosok yang dikenal luas berkat kesuksesan ChatGPT.
Setelah kesuksesan ChatGPT, yang memicu kekhawatiran akan penggantian pekerjaan manusia oleh AI, Sam Altman kini mengembangkan World App sebagai upaya untuk memastikan manusia tetap berperan penting dalam era teknologi AI.
Sam Altman menjelaskan tujuannya, “Kami menginginkan cara untuk memastikan bahwa manusia tetap menjadi bagian istimewa dan utama, di dunia yang internetnya akan memiliki banyak konten yang digerakkan oleh AI,” seperti dikutip CNBC (30/4/2025).
Baca juga:
- Komdigi Bekukan Izin Layanan Kripto Worldcoin dan WorldID
- Kripto vs Emas: Mana Lebih Tahan Banting Saat Pasar Kacau?
