Home / Technology / OpenAI Luncurkan Codex: Asisten AI Canggih untuk Pemrograman

OpenAI Luncurkan Codex: Asisten AI Canggih untuk Pemrograman

tipstekno.com – OpenAI, perusahaan induk di balik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terkemuka, meluncurkan Codex, sebuah agen AI revolusioner yang otomatis membantu proses pengkodean (coding).

Codex, alat bantu berbasis agen (agentic tool) pertama dari OpenAI, dirancang untuk membantu pengembang, terutama yang berpengalaman, mendelegasikan tugas pemrograman kepada sistem AI.

Agen AI Codex menawarkan antarmuka unik (unique interface) yang mudah diakses melalui bilah samping (sidebar) di aplikasi atau situs web ChatGPT.

Penggunaan Codex sederhana. Pengembang cukup memasukkan perintah (prompt) dan memilih opsi “code” untuk memulai proses coding.

Alternatifnya, untuk saran atau penjelasan teknis, pengembang dapat memilih opsi “ask“.

Baca juga: Google Ingin AI Gemini Lebih Membumi, Ini Strateginya

Codex menghasilkan kode siap produksi, disertai transparansi langkah-langkah pengerjaannya.

Setiap perintah coding dijalankan Codex dalam “container“, sebuah ruang kerja virtual terpisah.

Container ini beradaptasi dengan proyek coding yang sudah ada, memastikan hasil pengkodean kontekstual dan akurat.

Untuk kinerja optimal, pengembang disarankan menambahkan file AGENTS.md ke repositori proyek mereka.

File ini berisi instruksi khusus, seperti penjelasan konteks atau struktur kode proyek.

Pengembang juga dapat menambahkan instruksi lain, misalnya aturan penulisan kode atau gaya pemrograman.

AGENTS.md mirip dengan README.md, namun ditujukan untuk agen AI, bukan manusia.

Codex dibangun di atas model AI baru, codex-1, versi fine-tuned dari model o3 reasoning OpenAI.

Codex-1 dilatih dengan reinforcement learning untuk menyelesaikan beragam tugas pemrograman, termasuk analisis, penulisan, dan pengujian kode.

Saat ini, Codex tersedia dalam versi pratinjau (research preview) gratis untuk pengguna ChatGPT Pro, Enterprise, dan Team selama beberapa minggu ke depan.

Namun, OpenAI berencana menerapkan tarif baru untuk layanan Codex di masa mendatang, seperti yang dilaporkan KompasTekno dari arsctechnica (18/5/2025).

Baca juga: Robot Humanoid AI Ngamuk saat Uji Coba, Teknisi Nyaris Terluka

Keraguan Pengembang

Meskipun demikian, banyak pengembang masih ragu terhadap alat bantu pemrograman berbasis AI, termasuk Codex.

Keraguan ini muncul dari pengalaman menggunakan agen AI yang menghasilkan kode tidak standar, sulit di-debug.

Selain itu, ada kekhawatiran akan risiko keamanan, terutama saat Codex digunakan untuk coding tanpa struktur atau tujuan yang jelas (vibe coding), bukan sekadar code completion atau konsultasi teknis.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *