tipstekno.com – , Jakarta – Instagram terus berinovasi, mengubah algoritmanya secara signifikan. Memahami mekanisme algoritma terbaru ini sangat krusial bagi para kreator, pebisnis, dan pelaku pemasaran digital agar tetap relevan dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Perubahan Algoritma Instagram 2025: Fokus pada Kreator dan Konten Orisinal
Berdasarkan laporan Metricool, Instagram baru-baru ini mengumumkan empat perubahan besar pada algoritmanya. Prioritas utama perubahan ini adalah memberikan kesempatan lebih besar kepada kreator skala kecil dan mendorong pembuatan konten orisinal.
Empat perubahan tersebut meliputi:
- Implementasi sistem peringkat baru untuk distribusi konten kreator kecil yang lebih merata.
- Pengurangan konten hasil repost dan peningkatan konten orisinal dalam rekomendasi.
- Penambahan label pada konten repost dengan tautan langsung ke kreator aslinya.
- Penghapusan akun agregator konten dari rekomendasi.
Instagram menjelaskan bahwa akun agregator adalah akun yang secara berulang (lebih dari sepuluh kali dalam tiga puluh hari terakhir) memposting ulang konten dari pengguna lain tanpa memberikan nilai tambah atau pengembangan signifikan.
Dengan kebijakan ini, Instagram menekankan komitmennya dalam menciptakan ekosistem yang adil bagi semua kreator, dan memastikan konten orisinal mendapatkan posisi yang layak dalam sistem rekomendasi.
Mengenal Mekanisme Algoritma Instagram
Algoritma Instagram merupakan sistem yang menentukan konten apa saja yang ditampilkan di beranda pengguna, berdasarkan minat, kebiasaan, dan interaksi pengguna di masa lalu. Penting untuk diingat bahwa bukan hanya satu algoritma tunggal, melainkan beberapa algoritma yang bekerja di fitur-fitur seperti Feed, Stories, Explore, dan Reels.
Berikut penjelasan detail bagaimana masing-masing algoritma tersebut bekerja:
1. Feed dan Stories: Campuran Konten dan Rekomendasi
Feed dan Stories menampilkan gabungan konten dari akun yang diikuti, konten rekomendasi, dan iklan.
Sistem ini memprioritaskan:
- Aktivitas pengguna, meliputi konten yang disukai, disimpan, dibagikan, atau dikomentari.
- Informasi detail unggahan, seperti popularitas, format, waktu unggah, dan lokasi.
- Informasi tentang kreator, seberapa sering pengguna berinteraksi dengan akun tersebut.
- Riwayat aktivitas melihat Stories dari akun tertentu.
- Kedekatan hubungan, contohnya pertemanan di Instagram.
Prediksi algoritma didasarkan pada potensi interaksi pengguna, seperti menyukai, berkomentar, atau mengunjungi profil suatu akun. Bagi pengguna, konsistensi dalam memposting, berinteraksi aktif dengan komunitas, dan mengoptimalkan profil akan meningkatkan peringkat konten di Feed dan Stories.
2. Explore: Menemukan Konten Baru Berdasarkan Minat
Halaman Explore membantu pengguna menemukan konten baru sesuai minat mereka. Algoritma ini menganalisis beberapa faktor, seperti:
- Aktivitas sebelumnya di Explore.
- Popularitas unggahan (jumlah dan kecepatan interaksi).
- Informasi tentang kreator konten.
- Riwayat interaksi dengan akun yang mengunggah.
Manfaatkan kata kunci dan tagar relevan untuk meningkatkan peluang konten Anda muncul di halaman Explore.
3. Reels: Algoritma Video Pendek
Reels menjadi fitur populer Instagram yang menampilkan berbagai konten video pendek.
Algoritma Reels umumnya berfokus pada:
- Aktivitas pengguna, yaitu interaksi dengan Reels lainnya.
- Popularitas video, termasuk like, komentar, dan jumlah penonton hingga selesai.
- Minat pengguna, yaitu prediksi apakah pengguna akan membagikan atau menyimpan video.
- Fitur “Saya tertarik” dan “Saya tidak tertarik” juga digunakan untuk personalisasi rekomendasi video Reels.
Dengan pemahaman yang baik tentang algoritma Instagram 2025, kreator dan pelaku bisnis dapat menyusun strategi yang efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Konsistensi, keaslian, dan kemampuan membaca perilaku pengguna adalah kunci utamanya.
Pilihan Editor: Cara Mereset Explore Instagram agar Konten Sesuai Minat