jpnn.com – Di tengah gugatan hukum atas dugaan praktik monopoli, muncul kabar menarik: Yahoo menunjukkan minatnya untuk mengakuisisi Chrome, mesin pencari milik Google.
Informasi ini mencuat dalam konteks upaya Departemen Kehakiman AS untuk membatasi dominasi Google di pasar pencarian.
Google telah dinyatakan bersalah atas monopoli dalam layanan mesin pencari Chrome-nya.
Sebagai solusi, Departemen Kehakiman AS menyarankan Google untuk menjual Chrome.
Tegas, Kemenkominfo Bakal Blokir Yahoo Hingga Amazon Bila Tidak Lakukan Ini
Putusan tersebut menegaskan dominasi Chrome di pasar pencarian global, dengan hampir dua pertiga pengguna ponsel pintar mengandalkannya.
Dominasi ini meninggalkan pesaingnya jauh di belakang. Safari milik Apple, misalnya, hanya menguasai sekitar 18 persen pasar, sementara Edge dari Microsoft sekitar 5 persen.
Oleh karena itu, Departemen Kehakiman AS berpendapat Chrome menjadi alat utama Google untuk mempertahankan monopoli mesin pencarinya.
Yahoo Angkat Kaki dari China
Menanggapi usulan penjualan Chrome oleh Departemen Kehakiman AS, minat Yahoo untuk membeli mesin pencari tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.
Namun, Yahoo bukanlah satu-satunya perusahaan yang tertarik.
Beberapa perusahaan kecerdasan buatan, seperti OpenAI dan Perplexity, juga menunjukkan ketertarikan untuk menjadi calon pembeli Chrome jika Google benar-benar melepasnya.
CEO Yahoo, Brian Provost, bahkan optimistis bahwa akuisisi Chrome dapat mendongkrak pangsa pasar Yahoo dari 3 persen menjadi angka dua digit. (phonearena/ant/jpnn)